Rabu, 27 Mei 2015

Cerpen "Depan Bioskop" by Yusuf Bhactiar (Mikha Tambayong & Derby Romero)

DEPAN BIOSKOP

Story by : YB (YusufBhactiar)
Judul : Depan Bioskop
Cast :

1. Mikha Tambayong as Lyna
2. Derby Romero as Harris
3. Randy Pangalila as Danu
4. Donita as Dinda
Genre : Romance (Teen)
Keterangan : Cerpen
Cerita : Fiksi

Dibawah pohon, terlihat Lyna dan Danu menyanyikan sebuah lagi karangan mereka sendiri dengan gitaran asyik dari Danu, Lyna menadakan kata-kata yang dirangkainya dalam tulisan dilembar kertas yang ia pegangi. Memberi warna diantara kicauan burung sekitar serta membuat suasana alam menjadi indah.

Lyric : Bila ku ingat dalam benakku
Ada bayangmu, mengikutiku
Bila ku rasa dalam hatiku
Tak akan mudah melupakanmu

Dan a...
Aku ingin bersamamu
Aku ingin bersamamu
Dan a...
Ku tak ingin kehilanganmu
Tak ingin kehilanganmu.

"Gimana kalo kita kasih judul Ada Bayangmu?" ujar Lyna sesudah gitaran Danu berhenti berman. "Boleh. Kenapa nggak?!" jawab Danu tersenyum, disusul pula senyuman manis Lyna memandang Danu. Senyum akrab mereka sangat terasa, mengingat mereka telah lulus SMA.

"Serius amat sih, Ris (Menepuk bahu Haris) mikir PR aja, udah kaya mikir negara aja, lagian kan, kita masih liburan!" ledek Lyna duduk di kasur Harris yang tak jauh dari tempat duduk Harris belajar. Lyna bosan hanya melihati Harris belajar, ia berdiri merangkul Harris melihati apa yang sedang dikerjakannya. "Kerumah Danu aja yuk. Mumpung lagi padang bulan, hehehe." ajak Lyna menggoyah-goyah Harris dan melepaskan rangkulannya. Harris menengok ke arah Lyna dan mendapati muka Lyna imut-imut mencoba mengajak Harris.

Mereka langsung tancap gas ke rumah Danu. Sesampainya disana, terlihat Danu berduaan bersama seorang wanita di depan rumah. "Eh, Ris, Danu lagi sama siapa ya?" berhenti tak jauh dari depan rumah Haris. "Tau deh, kesana aja, yuk!" jawab Harris mengambil tangan Lyna diseretnya hingga Danu dan teman wanitanya kaget.
"What's up broo" sapa Harris ke Danu.
"Hai" sapa Lyna mengangkat tangan dan menyusul duduk.
"Pada ngapain nih, malem-malem gini tumben main?" tanya Danu
"Bosen dirumah Harris, kalo udah ketemu sama kamarnya, pasti belajar!. Ya, udah, kita kesini aja!" terang Lyna
"Emm.." gunam Danu
Lyna dan Haris mendorong-dorong pundak Danu sambil tersenyum tanda modus.
"Kenapa lu pade? Ohh.. Kenalin, ini Dinda, temen gue!" Danu memperkenalkan Dinda.
"Haii" sapa manis Dinda
Merekapun saling berkenalan satu sama lain.

Siang ini suasana tampak berbeda dengan hadirnya Dinda yang memasuki kehidupan Lyna, Harris, dan Danu. Sejak SMA hanya bertiga, kini dilengkapi formasi dua ceek dan dua cowok. Didalam mobil, mereka bersendau gurau ria menyapa terik matahari yang cukup terik.
"Eh, kita pada mau kemana nih?" tanya Harris menyetir
"Pulang aja, yuk?" ajak Dinda
"Yah, masa pulang.. Nanggung nih, nonton aja yuk?!" ajak Lyna
"Nonton apa, filmnya aja jelek-jelek!" gunam Danu
"Wahh, ini, nih, kurangnya cinta produk Indonesia!" sahut Harris
"bener tuh, ada film baru kok, baru tayang! Dijamin, nggak nyesel deh!" sahut Lyna
Akhirnya mereka berempat pergi ke Mall yang tak jauh dari posisi mereka berada sekarang. Sesampainya di parkiran, mereka turun, langsung naik ke lantai empat.
"Li, Din, lo pada beli Pop Corn sama minum gih!, Gue sama Danu beli tiketnya dulu!" ujar Harris
"Ok, boss!" jawab Lyna serentak menarik tangan Dinda.
Tak lama kemudian, datanglah Harris dan Danu menghampiri Lyna dan Dinda yang duduk di kursi tunggu.
(Berdiri menyambut Harris dan Danu) "Gimana? Kita di studio berapa nih?" tanya Lyna
"Tiga" jawab singkat Danu.
Karena jam tayang film yang akan ditonton mereka berempat sudah dibuka, mereke bergegas masuk ke studio empat dan mencari bangku dimana mereka duduk masing-masing. Film telah diputar sekitar dua jam dan akhirnya selesai. Mereka keluar dengan tampang-tampang lucu, langsung turun ke lantai tiga mencari makanan.
"Eh, tadi tuh, horror banget filmnya! Tuh liat, sampai Dinda ketakutan." ledek Lyna

Dikamar, Lyna melemparkan dirinya di kasur yang nyamanmiliknya sendiri. Beberapa saat Lyna mau memejamkan matanya, ia dibangunkan kembali oleh dering telepon disampingnya. Bergegas Lyna mengambil teleponnya dan duduk menjawab.
"Ada apa? Kangen ya? Hehehe" sapa Lyna
"Udah liat belom?" tanya Harris
"Liat apa?" kepo Lyna
Tiba-tiba telepon diputus oleh Harris tanpa memberi keterangan apapun kepada Lyna.
"Ihh, dasar nih orang! Kebiasaan deh! Bikin orang kepo tau nggak!".

Ditempat nongkrong mereka, di Kafe dekat rumah Dinda (Disitulah pertama kali juga Danu bertemu dengan Dinda) sejak SMA menjadi tongkrongan favorit mereka. Disambut halus oleh lagu yang menenangkan pikiran, mereka bersandau gurau dibangku yang nyaman seperti biasa mereka duduki dan tak pernah berubah.
"Yuk!" bisik Lyna ke Danu dan mereka berdua pergi meninggalkan Dinda dan Harris ke atas panggung.
Dimainkannya sebuah lagu ciptaan Danu dan Lyna yang tak asing juga bagi Harris karena itu adalah lagu yang sering dimainkannya saat mereka berkumpul. Alunan gitar indah Danu dilengkapi suara lembut Lyna membuat Kafe serasa ilik mereka.
Lyric : Bila ku ingat dalam benakku
Ada bayangmu, mengikutiku
Bila ku rasa dalam hatiku
Tak akan mudah melupakanmu

Dan a...
Aku ingin bersamamu
Aku ingin bersamamu
Dan a...
Ku tak ingin kehilanganmu
Tak ingin kehilanganmu.

Selesai lagu bermain, Lyna mengucapkan sebuah kata
"Lagu ini saya cipatakan untuk para sahabatku yang tercinta, tersayang, terunyuk yang nggak pernah bosen-bosenya buat dengerin lagu ini." diakhiri dengan senyum Lyna.

Selesai acara nongkrong mereka berempat, Lyna dan Harris pulang berjalan berdua.
"Gue udah baca lagi surat dari lo." Lyna memulai percakapan
"Terus gimana?" tanya Harris
"Gue nggak bisa Ris. Sebenernya, orang yang gue suka itu Danu"
Harris menghentikan langkahnya terpukul mendengar pernyataan Lyna.

Malam harinya, Dinda pergi kerumah Lyna. Melihati Lyna yang sedang bermain ayunan, Dinda duduk disampingnya.
"Li" sapa Dinda memberikan sesuatu ke Lyna
Lynamenoleh ke Dinda dan mengambil sesuatu darinya.
"Tiket?" bingung Lyna
"Itu pesenan dari Danu." ujar Dinda
"Tapi, bukannya lo suka sama Danu?" ujar Lyna
"Harris." jawab singkat Dinda tersenyum
"Hah?" kaget Lyna
"Harris orangnya, bukan Danu. Sebenernya pertama kali gue ketemu sama Danu di Kafe..."

Pertemuan pertama Danu dan Dinda di Kafe. Dinda duduk sendiri membaca buku, dilihatnya Danu sedang menunggu seseorang. Dinda menghampiri Danu.
"Sendirian aja? Mana yang lain?" sapa Dinda duduk disamping Danu
"Iya, nggak tau tuh pada kemana!" jawab kesal Danu
"Emang Harris kemana? Boleh nggak, kenalin aku ke Harris?" tanya Dinda
"Lo suka sama Harris?" jawab Danu
Dinda hanya tersenyum menganggukan kepala.

"Tapi, malah kamu deket sama Harris, ditambah dia ngasih surat cinta ke kamu." Terang Dinda
"Kenapa nggak bilang sih dari awal?" jawab Lyna tersenyum
"Udah gih, sana, Danu udah nunggu lho!" terang Dinda

Akhirnya Lyna bergegas pergi meninggalkan Dinda dengan menaiki mobilnya. Harris yang tanpa sengaja tahu Lyna pergi, tetapi ia hanya bisa melihat mobilnya melintas didepan rumahnya tanpa berbuat apa-apa. Sesampainya Lyna di parkiran, ia lari kencang menuju ke Bioskop. Dilihatnya Danu berdiam menunggu Lyna, tanpa basa-basi, ia menghampiri Danu dengan terengah-engah dicampur senyum senang.

Finally, Lyna dan Danu resmi menjadi sepasang kekasih. Mereka sering menyanyikan lagu mereka berdua, nonton bareng, makan bareng, dan semuanya serba bareng. Tapi Harris dan Dinda masih dalam jangka PDKT. Mereka berempat masih tetap bersahabat seperti biasa.
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar